Menyeruak
Kebisuan Pelajar Perbatasan Daerah
Pendidikan merupakan ujung tombak
keberhasialan suatu negara untuk menciptakan
generasi cerdas bermoral dan bermartabat tinggi. Namun, Pendidikan di Indonesia
masih tertinggal jauh dengan negara maju
lainnya. Mengapa pendidikan di Indonesia
bisa tertinggal?
Jawabnya adalah Di Indonesia
menerapkan ujian setiap akhir semster ataupun setiap akhir jenjang sekolah.
Sehingga ini memamacu pelajar hanya untuk lulus dan berlomba masuk bimbel. Ini
membuat pelajar hanya mempunyai kemampuan belajar yang di tekani selama ini dan
kreatifitas skill untuk bersaing sangat minim. Mari kita melihat sistem pendidikan terbaik di dunia Finlandia. Di negara ini
tidak menerapkan sistem rangking pada siswa-siswinya. Dampak positifnya adalah
guru tidak akan memfokuskan dirinya pada siswa yang pintar saja.
Pemerintah Indonesia terutama
kementrian pendidikan yang terus berganti selalu memberikan program kerja. Pembaruan sistem ini membuat banyak kontropesi
Contohnya saja pergantian
kurikulum pada buku mengajar. Menurut saya sebagai pelajar ini sedikit
membebankan terutama pada pelajar yang berekonomi rendah. Selain itu di
kurikulum k13 di perkenalkan sistem murid yang lebih aktif dari guru. Ini
sebetulnya sangat baik untuk mendidik pelajar menjadi pemimpin untuk masa depan
namun kembali lagi pada kualitas sekolahnya. Tidak bisa di pungkiri sistem ini
malah dijadikan guru bermalas-malasan dan hanya mengas h tugas mencari di
internet. Ini membuat pelajar terkadang bosan dengan tugas yang menumpuk namun
tidak mengerti apa yang ia pelajari hasilnya pelajar sering melakukan bolos
sekolah. Harapannya semoga tidak ada pergantian kurikulum lagi karena ini
membuat kesulitan mempunyai buku pegangan sendiri karena buku yang berasal dari
dana bos tidak cukup untuk di pinjam pada siswa-siwsi di sekolah perbatasan
daerah.
Contoh lainnya adalah dana bos dan
kartu pelajar. Kartu pelajar Indonesia
sebetulnya sangat membantu perekonomian pelajar yang cerdas namun ekonominya
rendah untuk memenuhi kebutuhannya. Sebetulnya terutama pada jenjang SMA yang
setiap bulannya membayar uang SPP dengan
kisaran RP. 150.000 – 500.000,- / bulan itu tidak cukup sedangkan uang dari
kartu pelajara untuk SMA di berikan RP.500.000,-/semester. Lalu mulai di
pertanyakan di sekolah yang memberatkan SPP. Di mana dana bos itu? lebih miris
lagi kartu pelajar Indonesia hanya sebuah kartu pelajar di beberapa sekolah
perbatasan derah ataupun daerah terpencil yang sulit di jangkau pemerintah.
Kartu pelajar ini tidak di cairkkan sama sekali. Saya sebagai pelajar dari
perbatasan daerah sangat berharap memberikan kebebasan SPP pada semua jenjang
pendidikan Indonesia. Solusinya hendaknya pemerintah mensurvei ke
sekolah-sekolah dalam mengenai dana bantuan dari pemerintah apakah sudah amanat di gunakan sesuai prosedur yang berlaku.
https://www.google.com/search?q=foto+sekolah+perbatasan+daerah+bengkulu&client=firefox-b&biw=1024&bih=463&tbm=isch&imgil=yDZ74wGqUu_hkM%253A%253B74cEnZsTgtzz1M%253Bhttp%25253A%25252F%25252Fradarpena.com%25252Fread%25252F2014%25252F12%25252F28%25252F14338%25252F24%25252F2%25252FGuru-Sekolah-Terpencil-di-Bengkulu-Akan-Dapat-Insentif&source=iu&pf=m&fir=yDZ74wGqUu_hkM%253A%252C74cEnZsTgtzz1M%252C_&usg=__xJocUOu_hAg3t_TC_PkmEnWSRvY%3D&ved=0ahUKEwiDnJ2E7p3QAhVCQI8KHTDKDO4QyjcILQ&ei=vDskWIPON8KAvQSwlLPwDg#imgrc=yDZ74wGqUu_hkM%3A
![]() |
sumber foto: |
Contoh terakhir adalah kasus almh.
Yuyun di Bengkulu. Ini sangat mencoreng dunia pendidikan. Saat akan pulang
sekolah Yuyun di cegat 14 orang laki-laki dan mirisnya beberapa orang masih di
bawah umur. Yuyun diperkosa dan di
bunuh. Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini
saya berharap pemerintah memberikan bus sekolah untuk sekolah-sekolah daerah terpencil karena
faktanya pelajar yang bersekolah di daerah terpencil setiap harinya harus
berjalan berkilometer dan dengan jalan yang penuh marabahaya.
![]() |
sumber foto:https://www.google.com/search?q=foto+yuyun&client=firefox-b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjqsreC7J3QAhWCqY8KHUWOA-cQ_AUICCgB&biw=1024&bih=463#imgrc=fh34Jli9ZsC5RM%3A |
Lalu untuk semua pelajar di
Indonesia mekipun berekonomi rendah jadilah pelajar yang memiliki kreatifitas
tinggi. Ingatkalah kata-kata Soekarno. Bukan apa yang bangsa ini beri namun apa
yang kita beri pada bangsa ini.
Berikut tips menjadi pelajar kreatif bermoral tinggi:
·
Meningkatkan keimanan terhadap ketuhan yang Maha
Esa
·
Tidak mempunyai buku bukanlah suatu alasan
berhenti sekolah. catatlah semua inti materi.
·
Aktiflah dalam segala bidang yang di sukai namun
tidak meninggalkan kewajiban sebagai pelajar.
·
Saling menghormati dan kritis terhadap
pergaulan.
·
Rajin bertanya.
·
Jika ingin membantu perekonomian keluarga bisa
dengan menitipkan makanan di kantin.
·
Mengasah kemapuan skill dan hobi yang bermanfaat
untuk masa depan.
Hidup
pendidikan Indonesia terus menjadi yang terbaik untuk negeri tercinta karena
perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Pelajar bisa! Salam cinta Indonesia
merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar