DataPrint Merajut Mimpi di Dunia Pendidikan Indonesia

www.beasiswadataprint.com

Rabu, 09 November 2016

GPR Blog Competition Chindy Yulia Permatasari

Menyeruak Kebisuan Pelajar Perbatasan Daerah

Pendidikan merupakan ujung tombak keberhasialan suatu negara untuk  menciptakan generasi cerdas bermoral dan bermartabat tinggi. Namun, Pendidikan di Indonesia masih  tertinggal jauh dengan negara maju lainnya.  Mengapa pendidikan di Indonesia bisa tertinggal?
Jawabnya adalah Di Indonesia menerapkan ujian setiap akhir semster ataupun setiap akhir jenjang sekolah. Sehingga ini memamacu pelajar hanya untuk lulus dan berlomba masuk bimbel. Ini membuat pelajar hanya mempunyai kemampuan belajar yang di tekani selama ini dan kreatifitas skill untuk bersaing sangat minim. Mari kita melihat sistem pendidikan  terbaik di dunia Finlandia. Di negara ini tidak menerapkan sistem rangking pada siswa-siswinya. Dampak positifnya adalah guru tidak akan memfokuskan dirinya pada siswa yang pintar saja.
Pemerintah Indonesia terutama kementrian pendidikan yang terus berganti selalu memberikan program kerja.  Pembaruan sistem ini membuat banyak kontropesi

Contohnya saja pergantian kurikulum pada buku mengajar. Menurut saya sebagai pelajar ini sedikit membebankan terutama pada pelajar yang berekonomi rendah. Selain itu di kurikulum k13 di perkenalkan sistem murid yang lebih aktif dari guru. Ini sebetulnya sangat baik untuk mendidik pelajar menjadi pemimpin untuk masa depan namun kembali lagi pada kualitas sekolahnya. Tidak bisa di pungkiri sistem ini malah dijadikan guru bermalas-malasan dan hanya mengas h tugas mencari di internet. Ini membuat pelajar terkadang bosan dengan tugas yang menumpuk namun tidak mengerti apa yang ia pelajari hasilnya pelajar sering melakukan bolos sekolah. Harapannya semoga tidak ada pergantian kurikulum lagi karena ini membuat kesulitan mempunyai buku pegangan sendiri karena buku yang berasal dari dana bos tidak cukup untuk di pinjam pada siswa-siwsi di sekolah perbatasan daerah.

Contoh lainnya adalah dana bos dan kartu pelajar.  Kartu pelajar Indonesia sebetulnya sangat membantu perekonomian pelajar yang cerdas namun ekonominya rendah untuk memenuhi kebutuhannya. Sebetulnya terutama pada jenjang SMA yang setiap bulannya membayar uang SPP  dengan kisaran RP. 150.000 – 500.000,- / bulan itu tidak cukup sedangkan uang dari kartu pelajara untuk SMA di berikan RP.500.000,-/semester. Lalu mulai di pertanyakan di sekolah yang memberatkan SPP. Di mana dana bos itu? lebih miris lagi kartu pelajar Indonesia hanya sebuah kartu pelajar di beberapa sekolah perbatasan derah ataupun daerah terpencil yang sulit di jangkau pemerintah. Kartu pelajar ini tidak di cairkkan sama sekali. Saya sebagai pelajar dari perbatasan daerah sangat berharap memberikan kebebasan SPP pada semua jenjang pendidikan Indonesia. Solusinya hendaknya pemerintah mensurvei ke sekolah-sekolah dalam mengenai dana bantuan dari  pemerintah apakah sudah amanat  di gunakan  sesuai prosedur yang berlaku.
sumber foto:
https://www.google.com/search?q=foto+sekolah+perbatasan+daerah+bengkulu&client=firefox-b&biw=1024&bih=463&tbm=isch&imgil=yDZ74wGqUu_hkM%253A%253B74cEnZsTgtzz1M%253Bhttp%25253A%25252F%25252Fradarpena.com%25252Fread%25252F2014%25252F12%25252F28%25252F14338%25252F24%25252F2%25252FGuru-Sekolah-Terpencil-di-Bengkulu-Akan-Dapat-Insentif&source=iu&pf=m&fir=yDZ74wGqUu_hkM%253A%252C74cEnZsTgtzz1M%252C_&usg=__xJocUOu_hAg3t_TC_PkmEnWSRvY%3D&ved=0ahUKEwiDnJ2E7p3QAhVCQI8KHTDKDO4QyjcILQ&ei=vDskWIPON8KAvQSwlLPwDg#imgrc=yDZ74wGqUu_hkM%3A


Contoh terakhir adalah kasus almh. Yuyun di Bengkulu. Ini sangat mencoreng dunia pendidikan. Saat akan pulang sekolah Yuyun di cegat 14 orang laki-laki dan mirisnya beberapa orang masih di bawah umur.  Yuyun diperkosa dan di bunuh. Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini  saya berharap pemerintah memberikan bus sekolah untuk  sekolah-sekolah daerah terpencil karena faktanya pelajar yang bersekolah di daerah terpencil setiap harinya harus berjalan berkilometer dan dengan jalan yang penuh marabahaya.

sumber foto:https://www.google.com/search?q=foto+yuyun&client=firefox-b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjqsreC7J3QAhWCqY8KHUWOA-cQ_AUICCgB&biw=1024&bih=463#imgrc=fh34Jli9ZsC5RM%3A
Lalu untuk semua pelajar di Indonesia mekipun berekonomi rendah jadilah pelajar yang memiliki kreatifitas tinggi. Ingatkalah kata-kata Soekarno. Bukan apa yang bangsa ini beri namun apa yang kita beri pada bangsa ini.
                   Berikut tips menjadi  pelajar kreatif bermoral tinggi:
·         Meningkatkan keimanan terhadap ketuhan yang Maha Esa
·         Tidak mempunyai buku bukanlah suatu alasan berhenti sekolah. catatlah semua inti materi.
·         Aktiflah dalam segala bidang yang di sukai namun tidak meninggalkan kewajiban sebagai pelajar.
·         Saling menghormati dan kritis terhadap pergaulan.
·         Rajin bertanya.
·         Jika ingin membantu perekonomian keluarga bisa dengan menitipkan makanan di kantin.
·         Mengasah kemapuan skill dan hobi yang bermanfaat untuk masa depan.

Hidup pendidikan Indonesia terus menjadi yang terbaik untuk negeri tercinta karena perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Pelajar bisa! Salam cinta Indonesia merdeka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar